Prabowo Subianto mengusulkan peningkatan gaji bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/POLRI, dan pejabat negara seperti guru, dosen, tenaga kesehatan, dan penyuluh. Menurutnya, kondisi pendapatan para pejabat negara saat ini tidak layak dan perlu ditingkatkan sehingga mereka dapat bekerja secara profesional tanpa melakukan korupsi.
Prabowo juga merasa sulit tidur karena mengetahui perbedaan kesejahteraan prajurit di Indonesia dibandingkan dengan negara lain, termasuk Amerika. Ia menyebutkan bahwa gaji seorang Kopral di Amerika lebih tinggi dari Jenderal di Indonesia.
Untuk mewujudkan peningkatan gaji ini, Prabowo menyatakan bahwa negara harus memiliki anggaran yang mencukupi. Salah satu langkah yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan penerimaan negara melalui berbagai usaha.
Selain peningkatan gaji, Prabowo juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur desa dan kelurahan, Bantuan Langsung Tunai (BLT), serta penyediaan rumah murah dengan sanitasi baik untuk generasi milenial, generasi Z, dan masyarakat berpenghasilan rendah.
Ia juga mendukung pemisahan Badan Penerimaan Negara untuk meningkatkan rasio penerimaan negara terhadap produk domestik bruto hingga 23%. Menurutnya, hal ini penting mengingat kebocoran penerimaan negara yang lebih besar dari kebocoran anggaran negara, sehingga diperlukan terobosan konkret dalam meningkatkan penerimaan negara dari dalam negeri.
