Panglima Militer Israel Mengeluarkan Peringatan Baru Mengenai Potensi Perang di Gaza

by -202 Views
Panglima Militer Israel Mengeluarkan Peringatan Baru Mengenai Potensi Perang di Gaza

Kepala militer Israel (IDF) Herzi Halevi memperingatkan bahwa perang Israel dengan militan Hamas di Gaza akan terus berlanjut selama berbulan-bulan ke depan. “Tidak ada solusi ajaib,” kata Halevi kepada wartawan dalam konferensi pers, seperti dikutip BBC International, Kamis (27/12/2023). Ia menyebut bahwa perang akan “berlanjut selama beberapa bulan lagi” untuk memastikan bahwa “pencapaian kami dipertahankan untuk waktu yang lama”.

“Tidak ada jalan pintas dalam memberantas organisasi teroris secara menyeluruh kecuali bersikap keras kepala dan bertekad dalam memeranginya,” tambahnya.

Pada Senin, Perdana Menteri (PM) juga Benjamin Netanyahu juga telah memperingatkan bahwa kampanye Israel di Gaza belum berakhir. “Kami tidak akan bisa membebaskan semua korban penculikan tanpa tekanan militer… kami tidak akan berhenti berperang,” kata Netanyahu kepada parlemen.

Israel mengatakan pihaknya menyerang lebih dari 100 lokasi pada Selasa (26/12/2023). Mereka dilaporkan memperluas operasi darat ke Gaza tengah. IDF juga mengatakan serangan udara pada Selasa mengenai 100 sasaran dari Jabaliya di Gaza utara hingga Khan Younis dan Rafah di selatan.

Ada juga laporan bahwa mereka melancarkan serangan darat di kamp-kamp pengungsi di Gaza tengah setelah memerintahkan warga untuk mengungsi. Sementara layanan internet dan telepon kembali terputus di Jalur Gaza.

Pekan lalu Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken meminta Israel untuk menurunkan intensitas serangannya untuk membatasi “kerugian yang ditimbulkan terhadap warga sipil”.

Di sisi lain, media Israel dan Arab mengatakan bahwa Mesir telah mengusulkan rencana gencatan senjata. Menurut laporan, rencana tersebut akan mencakup pembebasan bertahap semua sandera Israel dan sejumlah tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, yang diakhiri dengan penangguhan serangan Israel.

Kesepakatan gencatan senjata sementara sebelumnya yang dinegosiasikan oleh Qatar menghasilkan puluhan sandera dibebaskan dari Gaza dengan imbalan tahanan Palestina. Sejauh ini, baik Israel maupun Hamas menolak seruan gencatan senjata jangka panjang.

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan 20.915 warga Palestina telah tewas dalam lebih dari 11 minggu pertempuran.

Perang dimulai pada 7 Oktober setelah Hamas memimpin gelombang serangan mematikan terhadap komunitas di Israel. PBB mengatakan sekitar 1,9 juta orang menjadi pengungsi internal akibat pemboman Israel sejak saat itu.

Sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan 7 Oktober. Sekitar 240 orang dibawa kembali ke Gaza sebagai sandera. Israel mengatakan 132 orang masih ditahan.