Tiga Warga Gaza Tewas Ditembak oleh Israel dengan Senjata Makan Tuan

by -112 Views
Tiga Warga Gaza Tewas Ditembak oleh Israel dengan Senjata Makan Tuan

Pemerintah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membuat kesalahan besar. Militer Israel (IDF) melaporkan bahwa mereka secara tidak sengaja membunuh tiga warga Israel dalam serangan ke Gaza Palestina. Menurut AFP, setidaknya tiga warga Israel telah ditembak pada hari Jumat ketika IDF salah mengira mereka sebagai ancaman. Hal ini terjadi di Sheijaya, wilayah medan pertempuran di Kota Gaza.

“IDF (tentara) secara keliru mengidentifikasi tiga sandera Israel sebagai ancaman. Akibatnya, pasukan menembak ke arah mereka dan mereka terbunuh,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

Para sandera itu antara lain Yotam Haim dan Alon Shamriz, keduanya berasal dari Kibbutz Kfar Aza, dan Samer El-Talalqa, yang disandera dari Kibbutz Nir Am. IDF memastikan bahwa mereka bertanggung jawab atas insiden tersebut. Meskipun mereka yakin ketiganya melarikan diri atau ditinggalkan Hamas saat serangan Israel, mereka masih belum mengetahui rinciannya.

Netanyahu sendiri menggambarkan kejadian tersebut sebagai tragedi, menyatakan bahwa seluruh negeri berduka. Dia mengatakan, “Ini adalah tragedi yang tak tertahankan. Seluruh Negara Israel berduka malam ini. Hati saya tertuju kepada keluarga yang berduka di masa sulit mereka.”

Hamas sendiri telah menyandera sekitar 250 sandera selama serangan tanggal 7 Oktober, yang menewaskan 1.139 orang. Israel kemudian membombardir Gaza dan menewaskan lebih dari 18.700 orang. Pemerintah Israel telah berulang kali menyatakan bahwa memulangkan semua sandera adalah salah satu tujuan utama perang. Namun ini mendapat kecaman dunia karena serangan dilakukan secara berlebihan dan tidak mempedulikan warga sipil, tenaga kesehatan, bahkan jurnalis.

Sementara itu, protes terjadi di Tel Aviv pada hari Sabtu, di mana keluarga para sandera berkumpul untuk memohon kesepakatan kepada pemerintah. “Pertimbangkan kami dan buatlah rencana sekarang (untuk negosiasi),” kata Noam Perry, putri sandera Haim Perry, pada protes tersebut.