Kepemimpinan Prabowo Subianto dalam Bidang Militer
Panglima atau Jenderal adalah seseorang ahli strategi perang yang dipilih untuk memperoleh kemenangan bagi negaranya dan mengatasi ancaman yang mengancam kelangsungan hidup negara tersebut. Pada masa perlawanan melawan Belanda, misalnya, hanya terdapat satu Jenderal di seluruh TNI, yaitu Panglima Besar Jenderal Sudirman dengan pangkat Jenderal Mayor. Prinsip ini sesuai dengan buku “The Art of War” karya Sun Tzu, yang menyatakan bahwa perang adalah persoalan hidup dan mati bagi suatu negara.
Menurut pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto, seorang Panglima harus memiliki kebijaksanaan, kesungguhan, ketegasan, dan kebaikan. Sebagai mantan Komandan Pasukan Tempur dan Panglima, Prabowo Subianto meyakini bahwa seorang Panglima harus tetap tenang dan fleksibel dalam menghadapi perubahan situasi yang cepat. Pandangan ini sejalan dengan pemikirannya bahwa seorang Panglima yang berhasil adalah orang yang memiliki minat besar terhadap profesinya, selalu rajin membaca dan belajar, serta memahami intuisi yang kuat terhadap keadaan.
Selain itu, Prabowo Subianto menekankan bahwa seorang Panglima yang berhasil juga harus memiliki kemauan untuk selalu belajar, memperhatikan keadaan, laporan yang masuk, serta peta-peta yang mempengaruhi situasi pertempuran. Prabowo Subianto juga menegaskan bahwa seorang Panglima yang berhasil selalu diukur dari kemampuannya sebagai pemimpin yang unggul, komandan pasukan yang unggul, memiliki fisik yang tangguh, kecerdasan yang tinggi, serta memiliki empati yang besar terhadap anak buahnya.
Sumber : https://prabowosubianto.com/arti-menjadi-panglima/