Kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh memberikan sinyal damai kepada Israel di Gaza, wilayah Palestina. Ismail Haniyeh mengatakan bahwa Hamas siap untuk berdialog dengan Israel dan berharap dapat membuat “rumah Palestina” baik di Tepi Barat maupun Jalur Gaza. Namun, Ismail Haniyeh juga memperingatkan bahwa segala upaya untuk mengecualikan Hamas dan kelompok bersenjata lainnya dari penyelesaian pasca perang akan menjadi ilusi. Israel melakukan kampanye militer di Gaza sebagai respon terhadap aksi Hamas yang menembus tembok perbatasan dan menyerbu pemukiman dan pangkalan militer di Israel selatan. Serangan Israel tersebut telah menewaskan lebih dari 1.200 orang dan memaksa ratusan ribu warga Gaza mengungsi. Komentar Ismail Haniyeh muncul setelah pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bahwa negara Palestina tidak mungkin terwujud dan bersumpah untuk tidak mengulangi kesalahan Perjanjian Oslo. Amerika Serikat (AS) mendukung jeda singkat dalam pertempuran tersebut namun menentang gencatan senjata yang lebih panjang dengan alasan hanya akan membantu Hamas.