BBM Indonesia Akan Semakin ‘Go Green’ di Tahun Depan, Ini Alasannya

by -103 Views
BBM Indonesia Akan Semakin ‘Go Green’ di Tahun Depan, Ini Alasannya

Pertamina Meluncurkan Pertamax Green 95 untuk Mengurangi Impor BBM

Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia tengah berupaya untuk mengurangi impor minyak yang dapat menggerus devisa negara. Salah satu caranya adalah dengan mencari bahan subtitusi dalam negeri, seperti bioetanol.

Bioetanol merupakan Bahan Bakar Nabati (BBN) berbasis tumbuhan seperti tetes tebu (molase). Bioetanol dapat dicampur dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin.

PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Commercial & Trading, PT Pertamina Patra Niaga, telah merealisasikan campuran bahan bakar “hijau” ini dengan meluncurkan Pertamax Green 95 sejak Juli 2023.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menyatakan bahwa sejak diluncurkan lima bulan lalu, penjualan Pertamax Green 95 kini telah mencapai 5.000 liter per hari atau 150.000 liter per bulan.

Adapun campuran bioetanol pada setiap liter bensin Pertamax (RON 92) ini masih sebesar 5% (E5), sehingga menghasilkan setara dengan bensin nilai oktan 95. Namun, penjualan Pertamax Green 95 ini baru dilakukan di 17 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di dua kota saja, yakni Surabaya dan Jakarta.

Diperkirakan penjualan Pertamax Green 95 bisa meningkat 2-3 kali lipat dibandingkan penjualan tahun 2023. Hal ini didukung oleh antusiasme masyarakat dalam mengonsumsi BBM Pertamax Green 95 dan kesadaran akan kelestarian lingkungan.

Estimasi peningkatan penjualan Pertamax Green 95 tahun depan juga diharapkan akan mengurangi impor BBM di Indonesia.

Selain itu, Riva juga menyatakan bahwa produk Pertamax Green 95 merupakan BBM yang ramah lingkungan karena menggunakan tumbuhan sebagai bioetanol.

Dengan demikian, langkah ini diharapkan akan memberikan dampak signifikan dalam pengurangan impor BBM dan mengurangi penggunaan bahan bakar yang tidak ramah lingkungan.