Melanjutkan artikel yang di penuhi dengan perkembangan terakhir dari perang antara Israel dan milisi Gaza Palestina, Hamas di mana kedua pihak sepakat untuk memperpanjang jeda pertempuran hingga Rabu (29/11/2023) dengan imbalan pembebasan sandera tambahan.
– NATO angkat suara soal Gaza, Menegaskan bahwa jeda perang di Timur Tengah memungkinkan adanya bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan bagi masyarakat di Gaza. NATO tidak terlibat langsung dalam konflik Israel-Palestina.
– CIA-Mossad bertemu di Qatar, untuk membahas cara memperpanjang gencatan senjata di Gaza dengan imbalan pembebasan lebih banyak sandera oleh Hamas.
– AS Bela Hamas, Amerika Serikat (AS) menyebut kelompok milisi Gaza Palestina, Hamas, tidak memanfaatkan warganya yang diculik untuk memanfaatkan negosiasi penyanderaan dengan Israel.
– Stockholm Syndrome, Saat pembebasan dan pelepasan, terlihat para tawanan melambaikan tangan secara hangat dengan para milisi Hamas. Seorang sandera bahkan dilaporkan menulis surat untuk anggota Hamas yang menyanderanya. Banyak profesional medis menganggap perasaan positif korban terhadap pelaku kekerasan sebagai respons psikologis atau coping mechanism.
– Hamas beri pesan untuk Putin, Media Rusia, Tass melaporkan bahwa lebih banyak sandera Rusia diperkirakan akan dibebaskan pada hari ini. Hal ini digambarkan oleh Hamas sebagai tanda ‘terima kasih’ kepada Presiden Rusia Vladimir Putin atas sikap yang diambilnya dalam konflik di Gaza.
– Israel mau akur dengan Qatar, Israel telah mengesampingkan perbedaan pendapatnya dengan mediator konflik Qatar untuk saat ini, namun akan “menyelesaikannya” setelah perang di Gaza berakhir.
– Pesan Paus soal Gaza, Paus Fransiskus telah menyerukan kelanjutan gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Hamas, menurut Vatican News.
– Israel hancurkan rumah di Jenin, Tentara Israel telah meledakkan dua rumah dan juga menghancurkan jalan-jalan dan saluran air di Jenin.
Artikel ini memberikan informasi terkini tentang situasi perang di Gaza dan perkembangan terkait hubungan antara Israel dan Hamas dalam menjalin gencatan senjata. Selain itu, reaksi dan keterlibatan pihak-pihak negara lain seperti NATO, AS, Rusia, dan Qatar juga turut di bahas dalam artikel ini. Semua informasi ini penting bagi para pembaca untuk mengikuti perkembangan dan progres dari konflik ini.
