Israel Melancarkan Serangan di Sekolah di Gaza, Sebanyak 200 Orang Tewas

by -203 Views
Israel Melancarkan Serangan di Sekolah di Gaza, Sebanyak 200 Orang Tewas

Serangan Israel di Gaza, Palestina masih terus terjadi. Baru-baru ini, laporan dari Televisi Palestina mengabarkan bahwa Israel menyerang sekolah di UNRWA yang menampung para pengungsi dari kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara.

Insiden yang terjadi pada hari Sabtu tersebut menewaskan sekitar 200 jiwa.

Kepala badan pengungsi Palestina PBB (UNRWA) mengatakan bahwa pihaknya telah menerima gambar dan rekaman mengerikan terkait mereka yang tewas dan terluka dalam serangan terhadap sekolah al-Fakhoura.

“Serangan-serangan ini tidak boleh menjadi hal yang biasa, harus dihentikan. Gencatan senjata kemanusiaan tidak bisa menunggu lebih lama lagi,” kata Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini di platform media sosial.

Insiden tersebut juga tersebar melalui media sosial. Namun, video-video itu belum dapat segera diverifikasi oleh AFP. Sejumlah unggahan menunjukkan mayat-mayat yang berlumuran darah di lantai sebuah bangunan, di mana kasur-kasur terjepit di bawah meja sekolah di Jabalia, yang merupakan kamp pengungsian terbesar di Palestina.

Israel telah bersumpah untuk menghancurkan Hamas sebagai respon atas serangan pada 7 Oktober yang menurut para pejabat Israel telah menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil di Israel selatan, dan menyebabkan sekitar 240 orang disandera.

Serangan udara dan darat tanpa henti yang dilakukan tentara Israel telah menewaskan 12.000 orang, termasuk 5.000 anak-anak. Jumlah tersebut berdasarkan versi pemerintah Hamas yang telah memerintah Gaza sejak tahun 2007.

Sementara berdasarkan data PBB, sekitar 1,6 juta orang telah mengungsi ke kawasan Gaza akibat pertempuran selama enam minggu terakhir.

Serangan terpisah pada hari Sabtu di sebuah bangunan lain di kamp Jabalia menewaskan 32 orang dari keluarga yang sama, 19 di antaranya adalah anak-anak, kata pejabat tersebut. Kementerian tersebut merilis daftar 32 anggota keluarga Abu Habal yang dikatakannya telah tewas.

Saat dihubungi oleh AFP, tentara Israel tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar atas dua serangan tersebut.

Israel telah mengatakan kepada warga Palestina untuk pindah dari Gaza utara demi keselamatan mereka, namun serangan udara mematikan terus menghantam wilayah tengah dan selatan di kawasan pantai yang sempit itu.

Pada hari Sabtu, ratusan orang melarikan diri dengan berjalan kaki setelah direktur rumah sakit utama Gaza mengatakan bahwa tentara Israel memerintahkan evakuasi dari fasilitas tersebut di mana sekitar 2.000 orang masih terjebak.

Orang-orang sakit dan terluka terlihat keluar dari rumah sakit Al-Shifa menuju pinggir laut tanpa ambulans bersama dengan para pengungsi, beberapa di antaranya yang diamputasi. Mereka berbondong-bondong meninggalkan rumah sakit tersebut bersama dokter dan perawat, ketika ledakan keras terdengar di sekitar fasilitas tersebut.

Dalam perjalanan, seorang wartawan AFP melihat setidaknya 15 mayat di sepanjang jalan yang dipenuhi toko-toko yang rusak parah dan kendaraan yang terbalik. Beberapa di antaranya sudah dalam tahap pembusukan, sementara pesawat tak berawak Israel terus bergerak di atas kepala.

Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan 120 orang terluka bersama dengan jumlah bayi prematur yang tidak disebutkan. Mereka masih berada di rumah sakit Al-Shifa yang telah menjadi fokus pertempuran baru-baru ini.

Israel telah melakukan operasi militer di dalam rumah sakit, mencari pusat operasi Hamas yang dianggap berada di bawah kompleks kawasan kesehatan tersebut. Namun hal itu merupakan tuduhan yang dibantah oleh Hamas.