Menipisnya Dompet Orang Indonesia, Persaingan Ketat dalam Dunia Bisnis, dan Tantangan Ekonomi yang Menurun

by -118 Views
Menipisnya Dompet Orang Indonesia, Persaingan Ketat dalam Dunia Bisnis, dan Tantangan Ekonomi yang Menurun

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 melambat, menjadi 4,94% secara tahunan (yoy), mengakhiri kinerja pertumbuhan di atas 5% selama tujuh kuartal berturut-turut hingga kuartal II-2023 sebesar 5,17%. Menurut beberapa ekonom, perlambatan ekonomi domestik ini salah satunya disebabkan daya beli masyarakat yang mulai tertekan. Tingkat konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2023 hanya sebesar 5,06% dari kuartal II. Pola pertumbuhan ini serupa dengan tahun sebelumnya.

Perlambatan pertumbuhan konsumsi masyarakat itu diakui oleh pelaku usaha. Pusat perbelanjaan masih harus berbagi dengan sektor pariwisata karena low seasons tahun ini kondisinya cukup dalam. Namun, kedua sektor pariwisata dan pusat perbelanjaan tetap optimistis karena faktor musiman hari keagamaan pada kuartal II-2023 yang mendorong konsumsi akan berdampak positif pada kuartal keempat tahun ini.

Menurut data Badan Pusat Statitstik (BPS) sektor penopang wisata seperti akomodasi dan makanan minuman, hingga transportasi mengalami pertumbuhan paling tinggi pada kuartal III-2023. Hal ini disebabkan banyak masyarakat yang masih memprioritaskan wisata setelah hampir tiga tahun tidak dapat melakukannya akibat pandemi.

Kendati demikian, perlambatan pertumbuhan konsumsi masyarakat memiliki dampak yang cukup signifikan, terutama pada kelas menengah ke bawah yang cenderung tertekan inflasi. Menurunnya daya beli masyarakat juga tercermin dari melemahnya indeks keyakinan konsumen (IKK) pada September 2023.

Dampak dari perlambatan pertumbuhan konsumsi juga terlihat dari penurunan pengeluaran tabungan masyarakat di semua kelompok pengeluaran. Rasio tabungan sudah turun dari sebelumnya. Implikasi lainnya adalah peningkatan utang atau perlambatan konsumsi pada kuartal IV. Meski begitu, Bank Indonesia mencatat adanya peningkatan penyaluran kredit konsumsi selama kuartal III-2023.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui bahwa salah satu faktor penyebab pertumbuhan ekonomi yang di bawah 5% pada kuartal III-2023 dipicu konsumsi rumah tangga yang lesu. Bahkan, kinerja konsumsi masyarakat lebih rendah dari ekspektasi pemerintah yang mengacu pada indeks kepercayaan konsumen.