Ancaman Penggunaan Senjata Nuklir oleh Israel dan Irak dalam Hubungan Diplomatik

by -216 Views
Ancaman Penggunaan Senjata Nuklir oleh Israel dan Irak dalam Hubungan Diplomatik

Pertempuran terus berlanjut di Gaza sejak pekan kelima setelah militan Hamas menyerbu perbatasan Israel. Menurut pejabat Israel, lebih dari 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, telah tewas dan lebih dari 240 orang lainnya diculik. Israel terus membombardir Jalur Gaza dan mengirim pasukan darat. Kementerian kesehatan di wilayah Palestina yang dikuasai Hamas melaporkan lebih dari 9.770 orang telah terbunuh, dua pertiganya adalah wanita dan anak-anak.

Saat ini, tentara Israel mengatakan serangan darat mereka telah membagi wilayah Palestina menjadi Gaza selatan dan Gaza utara. Pemerintah Hamas di Gaza melaporkan adanya pengeboman hebat di sekitar beberapa rumah sakit di utara Jalur Gaza. Pada Sabtu malam, lebih dari 30 orang tewas ketika Israel mengebom kamp pengungsi Al-Maghazi di Gaza tengah. Israel juga sedang menyelidiki apakah pasukannya beroperasi di daerah tersebut pada saat itu.

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, melakukan kunjungan ke Baghdad untuk membahas risiko eskalasi perang antara Israel dan Hamas. Kunjungan ini terjadi saat ada serangan roket dan pesawat tak berawak yang menargetkan pangkalan Irak di mana pasukan Amerika dikerahkan. Sebelumnya, Blinken juga bertemu dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Siprus Nikos Christodoulides untuk membahas bantuan maritim ke Gaza.

Selain itu, ada ketegangan antara Lebanon dan Israel. Empat kerabat seorang jurnalis tewas dalam serangan Israel di Lebanon selatan. Sebagai tanggapan, gerakan Hizbullah menembakkan roket ke kota Kiryat Shmona di Israel utara. Militer Israel melaporkan bahwa satu warga sipil tewas dalam serangan tersebut.

Pemerintah Israel menegur seorang menteri ultranasionalis yang menganjurkan menjatuhkan bom nuklir di Gaza. Menteri tersebut juga diskors dari pertemuan pemerintah dan kantor Perdana Menteri Israel menyebut komentarnya tidak sesuai dengan kenyataan.

Evakuasi pemegang paspor asing dari Gaza ke Mesir juga terhenti karena Israel menolak mengizinkan beberapa warga Palestina yang terluka untuk dievakuasi. Sebelumnya, lebih dari 300 orang Amerika telah dievakuasi dari Gaza.

Perkembangan ini terus menjadi perhatian dunia.