Analisis Tim Anies-Imin Terhadap Kebijakan Jokowi yang Dimaksud

by -115 Views
Analisis Tim Anies-Imin Terhadap Kebijakan Jokowi yang Dimaksud

Tim ekonomi pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar meyakini, pada tahun 2024 ekonomi dunia akan mengalami resesi akibat tingginya suku bunga kebijakan bank sentral di negara-negara maju, inflasi yang tinggi, dan kenaikan harga komoditas akibat konflik geopolitik Ukraina-Rusia dan Palestina-Israel.

Juru bicara dan tim ahli ekonomi Anies Baswedan, Thomas Lembong menyatakan bahwa untuk mengurangi risiko terhadap pelemahan ekonomi domestik dan menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia sesuai target 5,5%-6,5%, penting untuk memperbaiki sektor manufaktur yang telah ditinggalkan oleh pemerintahan Joko Widodo.

Menurut Lembong, saat ini pemerintahan Jokowi terlalu fokus pada hilirisasi sumber daya alam (SDA) dengan menciptakan industri manufaktur yang padat modal berbasis komoditas, seperti industri smelter nikel. Namun, harga-harga produksi dalam sektor ini sedang melemah. Lembong menjelaskan bahwa dengan adanya resesi global tahun depan, harga komoditas akan turun lagi. Oleh karena itu, Indonesia tidak bisa lagi mengandalkan ekspor dan komoditas.

Dampak dari fokus pada industri manufaktur padat modal tersebut adalah potensi penurunan perekonomian masyarakat di tengah risiko resesi global yang besar. Industri padat modal membutuhkan sedikit tenaga kerja karena sudah banyak menggunakan teknologi robotik atau otomasi.

Lembong juga menyatakan bahwa fokus pemerintah pada industri padat modal tidak sejalan dengan sentimen investor global. Sebenarnya, investor saat ini cenderung ingin berinvestasi di Indonesia untuk relokasi industri manufaktur padat karya, seperti tekstil, furnitur, dan elektronika. Dalam hal ini, Anies-Muhaimin akan memperkuat industri manufaktur padat karya selama masa pemerintahan mereka. Dengan cara itu, sektor jasa juga akan semakin minim dalam hal kontribusinya terhadap PDB, sementara industri manufaktur akan meningkat. Hal ini akan membantu menyerap tenaga kerja informal menjadi pekerja formal.

Dengan realitas ini, Anies-Muhaimin akan mengusung penguatan industri manufaktur padat karya pada masa pemerintahannya. Hal ini juga akan membantu menyerap tenaga kerja informal menjadi pekerja formal.