Respon Bos Pasukan Muslim Putin terhadap Penyapuan Warga Israel

by -193 Views

Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, telah mengeluarkan perintah untuk menembak dan membunuh pengunjuk rasa guna mencegah kerusuhan akibat aksi anti-Israel. Perintah ini dikeluarkan setelah ribuan massa menyerbu bandara Makhachkala untuk mencari pesawat dari Israel dan warga Yahudi.

Melalui akun Telegram pribadinya, Kadyrov memerintahkan Kementerian Dalam Negeri dan pasukan Garda Nasional untuk menangkap siapa pun yang turun ke jalan di Republik Chechnya. Wilayah ini mayoritas penduduknya beragama Muslim.

“Jika tidak, berikan tiga tembakan peringatan ke udara, dan jika orang tersebut tidak mematuhi hukum setelah itu, berikan tembakan keempat di dahinya,” kata Kadyrov seperti dikutip oleh The Moscow Times pada Rabu (1/11/2023).

Kadyrov, yang telah memerintah Republik Chechnya sejak tahun 2007 dengan tangan besi, juga memperingatkan bahwa demonstrasi publik yang terkait dengan perang Israel-Hamas akan ditindas dengan kejam.

Kadyrov menggemakan tuduhan yang telah dibuat oleh pejabat Rusia lainnya, termasuk Presiden Vladimir Putin. Putin menyalahkan kekerasan massa di bandara Dagestan pada Minggu malam pada “musuh Rusia” di luar negeri.

Rusia sendiri telah mengambil seruan agar Israel dan Hamas menahan diri. Kremlin menjelaskan bahwa jika konflik ini tidak berakhir, dikhawatirkan akan meluas.

Moskow terus mendorong solusi dua negara terhadap masalah Palestina-Israel sebagai satu-satunya cara untuk mencapai penyelesaian jangka panjang. Namun, Putin menegaskan bahwa Israel bersalah karena terus membom Gaza sebagai pembalasan atas pembantaian dan penyanderaan warga Israel oleh Hamas pada 7 Oktober lalu.

Perang melawan terorisme tidak bisa dilakukan dengan prinsip tanggung jawab kolektif ketika orang-orang tidak bersalah menderita.