Penyelenggaraan Transformasi Digital Berhasil Menghemat Subsidi Pertamina sebesar Rp 53,5 Triliun

by -114 Views
Penyelenggaraan Transformasi Digital Berhasil Menghemat Subsidi Pertamina sebesar Rp 53,5 Triliun

PT Pertamina (Persero) mengungkapkan bahwa transformasi digital perseroan telah berhasil menghemat anggaran subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) sebesar Rp 53,5 triliun pada tahun 2022. Hal ini dikarenakan adanya pencegahan penyalahgunaan produk BBM dan LPG bersubsidi melalui digitalisasi SPBU dan penggunaan aplikasi MyPertamina.

Direktur Penunjang Bisnis Pertamina Erry Widiastono menyebut bahwa pada tahun 2022, penyaluran produk BBM dan LPG bersubsidi berkurang lebih dari 1 juta kiloliter dari kuota subsidi, sehingga memberikan penghematan anggaran subsidi sebesar Rp 53,5 triliun. Selain itu, transformasi digital juga telah memberikan manfaat dalam bentuk optimalisasi biaya sebesar US$ 477,8 juta atau setara dengan Rp 7,62 triliun pada tahun 2022.

Transformasi digital dilakukan menggunakan teknologi mutakhir seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan analisis big data. Pertamina telah menanamkan digitalisasi sebagai pilar utama untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan inovasi di tiap aspek bisnis. Transformasi digital juga dapat dimulai dari penggunaan inspeksi berbasis sistem, pengurangan emisi karbon, hingga otomatisasi di fasilitas hulu dan hilir.

Selain itu, Pertamina juga berkomitmen untuk menyentuh kebutuhan masyarakat luas melalui transformasi digital. Melalui digitalisasi SPBU, Pertamina dapat memantau ketersediaan bahan bakar di setiap wilayah, menjamin pasokan di berbagai situasi, dan membantu dalam pengelolaan keuangan dengan menetapkan minimum inventory stock BBM.

Transformasi digital di Pertamina dianggap penting untuk mengubah cara operasional industri minyak dan gas. Dengan menggunakan teknologi digital, Pertamina dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menjalankan operasional sehari-hari.