Milisi Houthi Meningkatkan Serangan, Perang Gaza Meluas

by -217 Views

Milisi Houthi di Yaman telah menembakkan sejumlah besar drone ke Israel pada Rabu (1/11/2023). Mereka mengumumkan bahwa mereka bertanggung jawab atas tiga serangan terpisah sejak awal konflik antara Israel dan Hamas pada Selasa. Pernyataan resmi dari Houthi menegaskan bahwa mereka akan terlibat dalam konflik tersebut. Hal ini membuat banyak negara Arab khawatir dengan memperluasnya perang dan mengganggu stabilitas di kawasan tersebut.

Juru bicara Houthi mengatakan bahwa drone mereka telah mencapai target, seperti yang dilaporkan oleh Al-Jazeera pada Kamis. Mereka juga menyatakan bahwa mereka akan terus melakukan operasi militer untuk mendukung rakyat Palestina sampai agresi Israel di Gaza berhenti.

Houthi juga diduga bertanggung jawab atas serangan drone pada tanggal 28 Oktober. Kelompok pemberontak ini juga diyakini melakukan serangan ke Israel pada tanggal yang sama, meskipun serangan tersebut berhasil dicegat oleh angkatan laut Amerika Serikat (AS).

Houthi merupakan bagian dari “Poros Perlawanan” yang menentang Israel dan AS. Selama perang di Yaman, Houthi telah menunjukkan kemampuan mereka dalam menggunakan rudal dan drone dalam serangan terhadap Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA).

Iran juga telah mengancam untuk tidak tinggal diam dalam perang antara Israel dan Hamas. Mereka mengatakan bahwa proksi mereka tidak akan tinggal diam terhadap perang tersebut. Diplomat Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan bahwa tidak mengherankan jika kelompok-kelompok menyerang Israel sebagai respons terhadap perang dengan Hamas. Iran bahkan menyebut bahwa akan ada dampak yang lebih luas jika gencatan senjata tidak tercapai. Mereka berharap adanya upaya terakhir secara politik untuk menghentikan perang tersebut, karena situasinya dapat menjadi tidak terkendali.

Sementara itu, Israel melakukan serangan ke kamp pengungsi terbesar di Gaza bagian Utara, Jabalia. Evakuasi yang dilakukan oleh RS Indonesia menyebutkan bahwa sekitar 400 orang tewas dan hilang, dan angka tersebut kemungkinan akan terus bertambah. Israel mengklaim bahwa petinggi Hamas telah tewas dalam serangan tersebut. Namun, serangan Israel ke wilayah yang padat dengan anak-anak dan perempuan tersebut telah menuai kecaman keras dari berbagai negara, termasuk Arab Saudi.

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) telah mengirim 300 tentara tambahan ke Timur Tengah. AS mengatakan bahwa mereka akan memberikan dukungan di bidang pembuangan persenjataan bahan peledak dan komunikasi. Tentara tambahan tersebut akan berangkat dari AS, namun tidak akan ditempatkan di Israel. Sebelumnya, AS telah mengirimkan sejumlah pasukan, kapal induk, kapal perang, dan jet tempur ke Timur Tengah untuk mendukung upaya pencegahan regional dan meningkatkan perlindungan terhadap pasukannya.