Serangan Israel Merusak Gaza, Situasi Pengungsi Semakin Parah

by -121 Views
Serangan Israel Merusak Gaza, Situasi Pengungsi Semakin Parah

Situasi di Gaza, Palestina, semakin memburuk. Pengeboman terus terjadi selama lebih dari 24 jam, dari Selasa hingga Rabu (1/11/2023). Serangan baru Israel dilakukan termasuk ke kamp pengungsi. Rudal Israel menghantam kamp pengungsi padat penduduk di Gaza Utara, Jabalia.

Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Richard Hecht, membenarkan serangan Israel di kamp pengungsi Jabalia kepada CNN International. Ia mengatakan serangan itu menargetkan seorang komandan Hamas yang sangat senior di daerah tersebut.

Makin gencarnya serangan Israel dilakukan setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menolak seruan internasional untuk memberikan “jeda kemanusiaan” untuk pengiriman bantuan darurat kepada warga sipil yang menderita akibat kekurangan makanan, obat-obatan, air minum, dan bahan bakar. Netanyahu bahkan berjanji melanjutkan rencana untuk memusnahkan Hamas meski korban warga Gaza semakin banyak.

Para pejabat di Rumah Sakit Indonesia di Gaza melaporkan bahwa lebih dari 50 warga Palestina tewas dan 150 lainnya luka-luka dalam serangan tersebut. Keadaan di Gaza semakin buruk setiap jamnya. Setiap keluarga memiliki seseorang yang terbunuh dan terluka.

Rekaman yang diperoleh Reuters menunjukkan serangkaian kehancuran, dengan kawah bom yang dalam dan bangunan semen bertingkat yang hancur. Orang-orang terlihat menggali puing dengan tangan mereka untuk mencari orang-orang yang tersisa, baik hidup maupun mati. Petugas medis membawa korban tewas dan luka ke rumah sakit dalam keadaan kekacauan.

Di hari yang sama, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan perlindungan bagi warga sipil yang terperangkap dalam konflik. Ia menekankan perlunya perilaku proporsional dan tindakan pencegahan dari semua pihak. Menurut Guterres, hukum humaniter internasional menetapkan aturan yang jelas yang tidak dapat diabaikan.

Sejak 7 Oktober, setidaknya 8.000 lebih warga Gaza tewas akibat serangan Israel, dan lebih dari 2.000 korban tewas adalah anak-anak.

Artikel Selanjutnya:
Gawat! PBB Ungkap Air Jadi Urusan Hidup & Mati di Gaza