Menerka Kemungkinan Konflik Israel-Hizbullah & Peperangan di Lebanon

by -235 Views
Menerka Kemungkinan Konflik Israel-Hizbullah & Peperangan di Lebanon

Lebanon sedang khawatir bahwa perang antara Hamas dan Israel akan meluas ke negara mereka. Lebanon berusaha untuk meminimalkan kerugian mereka dan bersiap menghadapi kemungkinan konflik yang berkepanjangan.

Kelompok Hizbullah yang didukung oleh Iran telah kehilangan 47 pejuangnya dalam serangan Israel di perbatasan Lebanon sejak perang antara Hamas dan Israel dimulai pada tanggal 7 Oktober. Jumlah korban tewas ini merupakan seperlima dari jumlah korban tewas dalam perang antara Hizbullah dan Israel pada tahun 2006.

Karena sebagian besar pejuangnya tewas akibat serangan pesawat tak berawak Israel, Hizbullah meluncurkan kemampuan rudal permukaan-ke-udara untuk pertama kalinya. Mereka mengklaim berhasil menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Israel. Persenjataan Hizbullah semakin kuat.

Militer Israel belum memberikan komentar mengenai serangan drone yang dilakukan oleh Hizbullah. Namun Israel mengatakan bahwa mereka telah menghentikan serangan rudal permukaan-ke-udara yang dilakukan dari Lebanon dan membalas dengan menyerang lokasi peluncuran.

Salah satu sumber mengatakan bahwa Hizbullah menggunakan rudal anti-pesawat untuk mengurangi kerugian dan melawan drone Israel yang telah menyerang pejuangnya di perbatasan. Hizbullah telah membuat aturan untuk mengurangi jumlah korban tewas.

Selama konflik antara Hamas dan Israel, Hizbullah mengkalibrasi serangan-serangannya untuk membendung bentrokan di zona perbatasan. Namun mereka juga telah menunjukkan kesiapan untuk perang total jika diperlukan.

Israel tidak tertarik untuk terlibat dalam konflik di perbatasan utara dengan Lebanon dan berharap dapat menjaga ketenangan. Mereka percaya bahwa kekuatan pertahanan mereka yang kuat dan tindakan mereka di Gaza telah mencegah Hizbullah dari berbuat lebih jauh.

Hizbullah, sekutu Iran yang kuat dalam Poros Perlawanan, telah memperluas persenjataannya sejak 2006 dan memperingatkan Israel bahwa pasukannya lebih berbahaya daripada sebelumnya. Persenjataan Hizbullah sekarang termasuk drone dan roket yang dapat menyerang seluruh wilayah Israel.

Dalam konflik terbaru, Hamas dan faksi Islam Sunni Lebanon menembakkan roket dari Lebanon Selatan ke Israel. Hizbullah belum menembakkan roket, tetapi mereka menembaki sasaran yang terlihat di perbatasan dengan Israel menggunakan senjata seperti rudal anti-tank.

Serangan Israel telah meluas dalam beberapa hari terakhir, termasuk serangan di daerah pegunungan yang terletak sekitar 25 km dari perbatasan. Hizbullah kehilangan 263 pejuangnya dalam perang 2006 dan jumlah korban tewas kali ini telah mengejutkan pendukung mereka.

Hizbullah telah berperan penting dalam membantu Presiden Bashar al-Assad melawan pemberontak Suriah. Namun beberapa pejuang Hizbullah meremehkan ancaman pesawat tak berawak setelah bertempur di Suriah tanpa perangkat keras seperti militer Israel.

Bentrokan antara Israel dan Hizbullah umumnya terjadi di sebidang tanah sempit yang membentang di sepanjang perbatasan. Namun serangan Israel telah meluas dalam beberapa hari terakhir.

Hizbullah berusaha menghindari serangan roket yang dapat memicu eskalasi dan saat ini mereka lebih fokus menembaki sasaran yang terlihat di perbatasan dengan Israel.

Hizbullah merilis surat dari pemimpin mereka, Sayyed Hassan Nasrallah, yang menyebut para pejuang yang gugur sebagai “martir dalam perjalanan menuju Yerusalem”.

Israel mengancam akan melancarkan kehancuran di Lebanon jika perang benar-benar dimulai.