Perang antara Hamas-Israel semakin memanas seiring dengan ekspansi serangan darat Zionis ke Jalur Gaza mengungkapkan keberadaan terowongan bawah tanah Hamas di kota Gaza. Kelompok militan Hamas diketahui memiliki berbagai jenis terowongan yang membentang di bawah garis pantai seluas 360 km persegi, termasuk terowongan untuk serangan, penyelundupan, penyimpanan, dan operasional. Dalam kondisi Israel yang mengendalikan penuh akses udara dan laut di Gaza, terowongan menjadi salah satu cara terbatas bagi Hamas untuk membawa senjata, peralatan, dan orang.
Yocheved Lifshitz, seorang sandera Israel yang baru saja dibebaskan oleh Hamas, menggambarkan terowongan ini sebagai “jaring laba-laba” dengan panjang mencapai ribuan meter. Sumber keamanan Israel mengatakan serangan udara besar-besaran yang dilancarkan Israel hanya menyebabkan sedikit kerusakan pada infrastruktur terowongan. Mereka juga menyadari bahwa tantangan yang mereka hadapi sangat berat, karena musuh yang mereka hadapi telah berkumpul kembali dan belajar dari operasi Israel sebelumnya pada tahun 2014 dan 2021.
