Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang terdiri dari Gubernur Bank Indonesia, Ketua Dewan Komisioner OJK, serta Ketua Dewan Komisioner LPS akan mengumumkan hasil uji daya tahan ekonomi dan sistem keuangan Indonesia yang dilakukan dalam kondisi tekanan ekonomi global yang besar saat ini.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa hasil uji daya tahan ini akan diumumkan kepada publik pada awal bulan depan, yaitu November 2023. Hasil ini juga akan mencakup langkah-langkah atau kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah dan otoritas terkait untuk meredam dampak gejolak tersebut. Meskipun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga bulan September masih dalam kondisi baik, pemerintah tetap meningkatkan kewaspadaannya terhadap kondisi tekanan ekonomi global.
Saat ini, Sri Mulyani telah menyampaikan tekanan ekonomi global yang terjadi, seperti dampak perang di berbagai wilayah seperti Rusia dan Ukraina serta Israel dan Palestina, gejolak harga komoditas energi dan pangan yang disebabkan oleh fenomena el nino, dan tren suku bunga yang tinggi yang berpotensi menekan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2023.
Akibat tekanan global ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan melemah menjadi 4,86% pada kuartal IV-2023, dibandingkan dengan asumsi sebelumnya sebesar 5,06%. Untuk keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan melemah menjadi 5,04% dari asumsi sebelumnya 5,09%, dan pada tahun 2024 pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya akan mencapai 5,08% dari asumsi dalam APBN 2024 sebesar 5,2%.
Namun, pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan antisipasi untuk mengatasi pelemahan ini. Paket kebijakan tersebut meliputi penebalan bantuan sosial (bansos) untuk menghadapi dampak el nino dengan memberikan bantuan beras 10 kg kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat hingga akhir tahun. Selain itu, juga ada bantuan langsung tunai (BLT) el nino sebesar Rp 200 ribu per bulan untuk 18,8 juta keluarga penerima manfaat. Pemerintah juga mendorong penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) dengan kebijakan weekend banking agar penyaluran KUR mencapai target Rp 297 triliun. Terakhir, pemerintah memberlakukan PPN DTP sebesar 100% untuk periode November 2023 hingga Juni 2024 dan 50% dari Juli hingga Desember 2024 bagi rumah dengan harga di bawah Rp 2 miliar. Pemerintah juga memberikan bantuan biaya administrasi selama 14 bulan kepada rumah tangga berpenghasilan rendah sebesar Rp 4 juta per rumah.
Dengan adanya kebijakan-kebijakan tersebut, Sri Mulyani memastikan bahwa target pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2023, keseluruhan tahun 2023, dan tahun 2024 sesuai dengan perkiraan awal, yaitu masing-masing sebesar 5,06%, 5,1%, dan 5,2%. Ia berharap bahwa APBN tetap menjadi jangkar yang baik dan kuat dalam menghadapi situasi global yang tidak stabil saat ini, sehingga perekonomian Indonesia dapat tetap bertahan dan berkembang.