Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan mengucurkan dana sebesar Rp 28,16 triliun kepada tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada awal tahun 2024. Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Rionald Silaban, mengungkapkan bahwa tiga BUMN yang akan menerima penyertaan modal negara (PMN) ini adalah PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI), PT Wijaya Karya (WIKA), dan PT Hutama Karya (HK).
Rionald mengatakan bahwa PMN sebesar Rp 3,56 triliun akan diberikan kepada BPUI, Rp 6 triliun untuk WIKA, dan Rp 18,6 triliun untuk HK. Total dana yang akan diberikan diperkirakan mencapai lebih dari Rp 28 triliun.
Rionald menekankan bahwa PMN untuk WIKA akan tetap diberikan sesuai dengan prosedur penyehatan yang sedang dilakukan oleh perusahaan tersebut. WIKA sedang melakukan proses restrukturisasi keuangan untuk memperbaiki kondisi keuangan dengan menggunakan delapan metode.
Metode restrukturisasi WIKA antara lain adalah restrukturisasi keuangan, perbaikan tata kelola dan manajemen risiko, percepatan penagihan piutang bermasalah, asset recycling atau divestasi aset non-core perusahaan, perbaikan portofolio orderbook, penurunan operating expense, restrukturisasi dan/atau penurunan pinjaman supply chain financing, dan penguatan struktur permodalan melalui rights issue atau penerbitan saham baru.
Dengan adanya suntikan dana ini, diharapkan ketiga BUMN tersebut dapat mengoptimalkan kinerja dan memberikan kontribusi yang lebih baik dalam perekonomian negara.