Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta mengungkapkan bahwa kualitas udara di seluruh Ibu Kota berada pada kategori sedang karena indeks partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 mencapai angka 100 pada Jumat pagi hingga pukul 07.00 WIB.
Dalam laman resmi Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan DLH Provinsi DKI Jakarta, disebutkan bahwa dari lima wilayah yang diamati, Lubang Buaya di Jakarta Timur memiliki angka PM2,5 sebesar 100 atau berada dalam kategori 51-100.
Angka tersebut menjelaskan bahwa tingkat kualitas udara di wilayah ini sedang, yang tidak berdampak pada kesehatan manusia atau hewan, tetapi memiliki pengaruh pada tanaman yang sensitif dan nilai estetika.
Sementara itu, kategori baik menunjukkan tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, bangunan, atau nilai estetika dengan rentang PM2,5 antara 0-50.
Selanjutnya, kategori tidak sehat menggambarkan tingkat kualitas udara yang merugikan bagi manusia atau kelompok hewan yang sensitif, dapat menyebabkan kerusakan pada tumbuhan, atau berdampak pada nilai estetika dengan rentang PM2,5 antara 101-199.
Kategori sangat tidak sehat menunjukkan rentang PM2,5 antara 200-299, di mana kualitas udara dapat berdampak buruk pada kesehatan populasi yang terpapar. Terakhir, kategori berbahaya (300-500) menunjukkan bahwa secara umum kualitas udara memiliki dampak serius pada kesehatan populasi.
Selain Jakarta Timur, indeks standar pencemar udara (ISPU) di wilayah lain di Jakarta juga diklasifikasikan sebagai sedang, yaitu Bundaran HI di Jakarta Pusat (88), Kelapa Gading di Jakarta Utara (90), Jagakarsa di Jakarta Selatan (76), dan Kebon Jeruk di Jakarta Barat (73).
