China mengomentari konflik bersenjata antara Israel-Hamas di Gaza. Pemerintah China, melalui utusan khusus China untuk Timur Tengah, Zhai Jun, menyatakan kesiapannya untuk melakukan apa pun yang mendorong dialog, gencatan senjata, dan perdamaian di Timur Tengah. China juga menyampaikan kekhawatiran tentang potensi konflik yang dapat menyebar ke negara-negara tetangga.
Zhai mengatakan bahwa China akan terus berkomunikasi dengan semua pihak dalam komunitas internasional terkait situasi di Gaza. Selain itu, China juga memberikan bantuan kemanusiaan darurat kepada warga Palestina melalui PBB dan saluran bilateral untuk mengatasi krisis kemanusiaan.
Pernyataan Zhai ini mencerminkan pernyataan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, yang menyerukan Israel untuk menghentikan hukuman kolektif terhadap rakyat Gaza. Wang juga menekankan pentingnya kembali ke meja perundingan dan menyerukan semua pihak untuk tidak memperburuk situasi.
Konflik di Gaza terus meningkat setelah Israel melakukan serangan terhadap wilayah itu dengan tujuan menghancurkan kelompok Hamas. Namun, serangan tersebut juga menyebabkan banyak korban di antara warga sipil. Kondisi ini telah menyebabkan situasi kemanusiaan yang serius di Gaza, dengan sekitar 1,6 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Sementara itu, China juga menempatkan enam kapal perangnya di Timur Tengah, tidak lama setelah Amerika Serikat mengirim kapal induknya ke kawasan Asia Barat. Meskipun alasan pasti pengiriman kapal perang China tidak diketahui, ini terjadi pada saat Presiden Xi Jinping memanggil untuk gencatan senjata dan koridor kemanusiaan di Gaza.
China mendukung upaya Mesir untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Pernyataan ini disampaikan oleh Presiden Xi Jinping kepada Perdana Menteri Mesir dalam pertemuan mereka di Forum Belt and Road di Beijing.
